Rumah Dokter internet Cincin Intravaginal pertama untuk Melindungi Kehamilan, HIV, dan Herpes

Cincin Intravaginal pertama untuk Melindungi Kehamilan, HIV, dan Herpes

Daftar Isi:

Anonim

Penelitian kolaboratif dari University of Utah dan organisasi riset kesehatan reproduksi, CONRAD, bekerja untuk tujuan membebaskan akses kontrasepsi dengan teknologi pencegahan kehamilan dan penyakit multipurpose pertama yang diuji secara klinis.

Perangkat, cincin intravaginal yang secara bersamaan mencegah kehamilan dan mengurangi risiko penularan HIV dan herpes simpleks virus 2 (HSV-2), dipresentasikan bulan ini di Pertemuan Tahunan Para Ilmuwan Farmasi Amerika 2013 (AAPS) 2013 Pameran di San Antonio, Texas.

Temukan Bagaimana HIV Menular »

Bagaimana Cara Kerjanya?

Perangkat intravaginal dan intrauterine bukanlah hal baru, namun fungsi dari produk khusus ini tidak seperti kebanyakan saat ini di pasaran. Levonorgestrel kontrasepsi, bila dikombinasikan dengan tenofovir mikrobisida topikal, dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan HIV dan HSV-2 hingga 90 hari. Cincin ini dirancang untuk mengeluarkan jumlah levonorgestrel dan tenofovir yang spesifik dan terkontrol dari waktu ke waktu.

Temukan Kontrol Kelahiran Itu Tepat untuk Anda »

Mengapa Wanita Butuh Bentuk Kontrasepsi Lain?

Banyak bentuk kontrasepsi, termasuk kondom, yang cenderung dikendalikan oleh pria di negara berkembang, kata Dr. Meredith Clark, manajer pengiriman obat di CONRAD. Tapi perangkat seperti cincin intravaginal bisa menandakan adanya perubahan bagaimana orang melihat kontrasepsi. "Ini adalah produk yang digunakan dan dikendalikan oleh wanita," kata Clark.

Teknologi pencegahan multiguna jarang terjadi di antara pilihan pengendalian kelahiran utama. Sementara kondom sangat baik dalam melindungi kehamilan dan HIV, pengembangan alat seperti cincin intravaginal menunjukkan potensi lebih banyak jenis kontrasepsi, terutama yang memberi wanita kontrol lebih besar terhadap kehidupan seks mereka.

Mengendalikan Kesehatan Seksual Anda »

Eksperimen awal menunjukkan janji, namun keberhasilan cincin pada akhirnya bergantung pada apakah orang akan merasa nyaman untuk menggunakannya. Pengantar dan penerimaan cincin perlu dieksplorasi, "kata Clark. Dia memprediksi sebuah kurva belajar namun optimis tentang kemungkinan cincin tersebut dan membuat penyerang pandemi HIV / AIDS di wilayah seperti Afrika sub-Sahara.

"Kami sangat berharap konsep ini membuka pintu untuk mendapatkan [kontrasepsi] ke tangan wanita," katanya.

Percobaan klinis fase 1 pada manusia akan dimulai pada tahun 2014, ketika kedua cincin serbaguna dan cincin tenofovir saja akan diuji.