Hypersomnia: Penyebab, Gejala, dan Lagi
Daftar Isi:
- Apa itu hypersomnia?
- Poin kunci
- Hipersomnia bisa primer atau sekunder.
- Hipersomnia primer diperkirakan disebabkan oleh masalah pada sistem otak yang mengendalikan fungsi tidur dan bangun.
- Orang dengan kondisi yang membuat mereka lelah pada siang hari berisiko terkena hypersomnia. Kondisi ini meliputi sleep apnea, kondisi ginjal, kondisi jantung, kondisi otak, atipikal depresi, dan fungsi tiroid rendah.
- Gejala utama hipersomnia adalah kelelahan konstan. Orang dengan hypersomnia mungkin tidur siang sepanjang hari tanpa menghilangkan kantuk. Mereka juga mengalami kesulitan bangun dari tidur yang lama.
- Dokter menggunakan beberapa tes untuk mendiagnosis hipersomnia, termasuk:
- Banyak obat yang ditujukan untuk narkolepsi dapat mengobati hipersomnia. Ini termasuk amfetamin, methylphenidate, dan modafinil. Obat ini adalah stimulan yang membantu Anda merasa lebih terjaga.
- Pencegahan
Apa itu hypersomnia?
Poin kunci
- Hipersomnia adalah kelainan yang menyebabkan Anda merasa terlalu lelah, bahkan saat Anda sudah cukup tidur.
- Hipersomnia dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk bekerja, mengemudikan mobil, dan tetap sehat jika Anda tidak menerima perawatan.
- Pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Apa jenis hypersomnia?
Hipersomnia bisa primer atau sekunder.
Hipersomnia primer terjadi tanpa kondisi medis lain yang ada. Satu-satunya gejala adalah kelelahan yang berlebihan.
Hipersomnia sekunder adalah karena kondisi medis lainnya. Ini bisa termasuk sleep apnea, penyakit Parkinson, gagal ginjal, dan sindrom kelelahan kronis. Kondisi ini menyebabkan kurang tidur di malam hari, membuat Anda merasa lelah di siang hari.
Penyebab
Apa yang menyebabkan hypersomnia?
Hipersomnia primer diperkirakan disebabkan oleh masalah pada sistem otak yang mengendalikan fungsi tidur dan bangun.
Hipersomnia sekunder adalah hasil dari kondisi yang menyebabkan kelelahan atau tidur yang tidak mencukupi. Misalnya, sleep apnea bisa menyebabkan hypersomnia karena bisa menimbulkan masalah pernapasan di malam hari, memaksa orang bangun beberapa kali sepanjang malam.
Beberapa obat juga dapat menyebabkan hipersomnia. Sering penggunaan narkoba dan alkohol dapat memicu kantuk di siang hari. Penyebab lain yang mungkin adalah fungsi tiroid rendah dan cedera kepala.
AdvertisementAdvertisementAdvertisement
Faktor risikoSiapa yang berisiko terkena hypersomnia?
Orang dengan kondisi yang membuat mereka lelah pada siang hari berisiko terkena hypersomnia. Kondisi ini meliputi sleep apnea, kondisi ginjal, kondisi jantung, kondisi otak, atipikal depresi, dan fungsi tiroid rendah.
American Sleep Association menyatakan bahwa kondisinya mempengaruhi pria lebih dari wanita.
Orang yang merokok atau minum secara teratur berisiko terkena hypersomnia. Obat yang menyebabkan kantuk bisa memiliki efek samping yang mirip dengan hypersomnia.
Gejala
Apa saja gejala hypersomnia?
Gejala utama hipersomnia adalah kelelahan konstan. Orang dengan hypersomnia mungkin tidur siang sepanjang hari tanpa menghilangkan kantuk. Mereka juga mengalami kesulitan bangun dari tidur yang lama.
Gejala lain dari hypersomnia meliputi:
energi rendah
- mudah tersinggung
- kecemasan
- kehilangan nafsu makan
- berpikir lambat atau berbicara
- sulit mengingat
- kegelisahan
- Iklan Iklan <999 > Diagnosis
Untuk mendiagnosis hipersomnia, dokter akan meninjau kembali gejala dan riwayat medis Anda. Pemeriksaan fisik dapat menguji kewaspadaan.
Dokter menggunakan beberapa tes untuk mendiagnosis hipersomnia, termasuk:
buku harian tidur:
Anda merekam tidur dan bangun sepanjang malam untuk melacak pola tidur.
- Skala Kelesuan Epworth: Anda menilai kantuk Anda untuk menentukan tingkat keparahan kondisi.
- uji latency tidur ganda: Anda tidur siang yang dipantau siang hari. Tes mengukur jenis tidur yang Anda alami.
- polysomnogram: Anda menginap di pusat tidur semalam. Mesin memonitor aktivitas otak, gerakan mata, denyut jantung, kadar oksigen, dan fungsi pernapasan.
- Iklan Pengobatan
Perawatan untuk kondisi ini dapat bervariasi, tergantung pada penyebab hipersomnia Anda.
Banyak obat yang ditujukan untuk narkolepsi dapat mengobati hipersomnia. Ini termasuk amfetamin, methylphenidate, dan modafinil. Obat ini adalah stimulan yang membantu Anda merasa lebih terjaga.
Perubahan gaya hidup adalah bagian penting dari proses perawatan. Seorang dokter mungkin merekomendasikan untuk mendapatkan jadwal tidur biasa. Menghindari aktivitas tertentu juga bisa memperbaiki gejala terutama menjelang tidur. Kebanyakan penderita hipersomnia sebaiknya tidak minum alkohol atau menggunakan narkoba. Seorang dokter mungkin juga merekomendasikan diet nutrisi tinggi untuk mempertahankan tingkat energi secara alami.
AdvertisementAdvertisement
Outlook
Apakah pandangan jangka panjang orang-orang dengan hypersomnia?Beberapa penderita hypersomnia dapat memperbaiki gejala mereka dengan perubahan gaya hidup yang benar. Obat juga bisa membantu kondisi ini. Namun, beberapa orang mungkin tidak pernah merasa lega. Ini bukan kondisi yang mengancam jiwa tapi bisa berdampak pada kualitas hidup seseorang.
Pencegahan
Bagaimana cara mencegah hipersomnia?
Tidak ada cara untuk mencegah beberapa bentuk hypersomnia. Anda bisa mengurangi risiko hypersomnia dengan menciptakan lingkungan tidur yang damai dan menghindari alkohol. Hindari juga obat yang menyebabkan kantuk dan hindari bekerja larut malam.